Beritaborneo.id – Media sosial merupakan alat yang digunakan sebagai alat informasi dan mendapatkan informasi. Dengan kecanggihan terkhnologi modern yang semakin berkembangan dan maju, menjadikan media sosial berkembang dengan sangat cepat. Jika tidak memiliki keterampilan dan bijak dalam menggunakan media sosial akan berdampak pada kesehatan mental dan juga pikiran.
Media sosial pertama kali hadir yakni Six Degrees pada tahun 1997, hal ini atas dasar teori Six Degrees Of Separation. Setelah munculnya Six Degrees, lahir pula yakni Myspace dan juga Friendster pada tahun 2000-an. Semakin kesini, banyak media sosial hadir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, seperti Facebook, Instagram, Tiktok, Line, Pinterest,YouTube, Tumblr,Reddit, Twitter, dan lain sebagainya.
Kalau sudah bicara media sosial, kita perlu pahami, paham penggunaannya, paham fungsinya, dan paham tujuannya. Menggunakan media sosial, tidak hanya digunakan saja, bukan pula hanya sebagai hiburan, atau hanya sekedar scroll-scroll saja, ya, seendaknya jari-jari ditangan itu ada fungsi yang baik. Jika tidak memiliki pemahaman, maka akan berpengaruh pada pola pikir atau otak, bahkan bisa berdampak negatif.
Otak sendiri berfungsi untuk melakukan pengendalian seluruh tubuh, sehingga tubuh tidak bertindak sembarangan. Fungsi paling dasar otak yakni berpikir. jika pikiran mengalami gangguan akan berdampak pada tubuh yang akan bertindak sembarangan, dan banyak melakukan tindakan-tindakan negative.
Otak mengkonsumsi apapun yang dilihat dan didengar. Jika yang kita lihat sesuatu yang negatif hal ini juga akan berpengaruh pada pola pikir, termasuk apapun yang sering kita lihat. Dilansir dari Katadata.co.id, waktu yang dihabiskan orang Indonesia berselancar di media sosial yakni 3 jam 26 menit perhari. Lantas apa saja bahaya media sosial pada kesehatan, berikut saya akan memaparkan dibawah ini.
- Konsumtif atau Boros
Prilaku hidup konsumtif atau boros diakibatkan oleh penggunaan media sosial yang tidak bijak, atau tidak memiliki control diri yang baik. Dimana, prilaku ini terjadi karena sering membuka media sosial. Media sosial di isi oleh orang-orang yang menjual makanan, pakaian, upload nongkrong tempat mewah, sehingga orang akan melakukan hal yang sama, yakni belanja, beli makanan, dan lain sebagainya.
- Menambah Nafsu Makan
Scroll-scroll media sosial, melihat makanan yang di upload dan disajikan dengan penuh kenikmatan yang menggiurkan lidah, alhasil kitapun juga akan membeli makanan tersebut. Pasti pernah kan, hal ini wajar, belum lagi orang yang malas masak atau tidak mau belajar masak, sehingga melihat makanan yang dimakan orang lain membuat kita juga ingin. Ya, ini akan terus menerus kita lakukan karena membuat nafsu makan kita bertambah.
- Ketidak Mandirian Berpikir
Berpikir, ini sudah tugas otak dan fungsi otak. Tapi bagaimana jika pikiran kita akan mengalami ketidak mandirian. Penelitian dari HP Labs menemukan bahwa orang yang sering membuka media sosial atau kecanduan media sosial akan mengalami ketidak mandirian berpikir, misalnya, orang akan dengan mudah mengatakan setuju terjadap dengan apa yang terjadi atau dilihat dimedia sosial.
- Sifat Percaya Diri Menurun
Keseringan hidup di media sosial atau hidup dengan smartphone, ini akan berpengaruh pada sifat percaya diri. Orang cenderung akan mengalami malu, atau enggan untuk berkomunikasi atau bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Ini akibat dari hidup di media sosial. Mereka juga akan sering curhat di media sosial atau berkomunikasi dengan orang melalui media sosial. Jadi, harus bijak menggunakan media sosial.
- Kurang Berinteraksi di dunia nyata
Orang saat ini akan sering berinteraksi di dunia maya ketimbang dunia nyata. Hasil penelitian Susan Greenfield, dari Oxford University menyebutkan bahwa generasi yang akan datang nantinya akan mengalami perubahan interaksi. Ini disebabkan karena media sosial dijadikan alat untuk berinteraksi secara online, sedangkan di dunia nyata mereka enggan untuk berinteraksi langsung.
- Melatonin Rendah (Kesulitan Tidur)
Orang yang sering bermedia sosial dia akan mengalami gangguan pada waktu tidur. Ini dikarenakan melatonin kita rendah. Melatonin adalah hormone di dalam tubuh, melatonin berfungsi mengatur tidur. Jika melatonin tinggi, maka akan membantu untuk cepat tidur , jika melatonin rendah, maka akan mengalami kesulitan tidur.
Harvard Health Publishing of Harvard Medical School mengungkapkan bahwa cahaya biru dari smarphone tersebut akan mempengaruhi melatonin dalam tubuh, terlebih lagi jika kita membuka smartphone dimalam hari. Ini dikarenakan cahaya tersebut memberikan dampak negative pada mata atau tubuh.
- Halusinasi Notifikasi Palsu
Jurnal Computers in Human Behavior yang mengamati halusinasi getaran notifikasi pada mahasiswa mengungkapkan bahwa orang mengalami halusinasi notifikasi smartphone. Dalam beberapa detik sekali, orang akan membuka smarphone atau melihat smartphone nya, dan menganggap bahwa ada notifikasi, padahal tidak. Ini diakibatkan ketergantungan pada media sosial.