Riyani
Sekretaris umum IKAMI Sulsel
(Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Indonesia Sulawesi Selatan)
Cabang pontianak
Beritaborneo.id- Menyoroti Peran perempuan bugis dikalangan aktivis ialah dengan peka terhadap problematika dan terjun turut andil dalam euforia menyikapi permasalah umat dan bangsa saat ini.
Hal tersebut merupakan implementasi dari Pemegang teguh pada nilai 3S (Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge) yaitu dengan memanusiakan manusia, menghargai, dan saling mengingatkan sesama manusia lainnya.
Dalam menyikapi perkembangan zaman dikalangan perempuan, problematika perempuan yang sangat kompleks menjadi tantangan tersendiri untuk kita sebagai aktivis perempuan.
Kebergantungan nasib perempuan-perempuan diluar sana yg tidak dapat melindungi dirinya sendiri dari diskriminasi sosial dan berbagai problematika yg ada membuat panggilan tersendiri untuk mengembalikan ghiroh perjuangan kita sebagai sesama perempuan agar saling support dan melindungi.
Untuk perempuan bugis di kalbar agar dapat mengikuti perkembangan zaman tetapi tidak meninggalkan nilai-nilai adat tradisi nenek Moyang merupakan salah satu ikhtiar bersama agar nilai peradaban tersebut tidak sirna.
Disitu Juga kita harus menjunjung tinggi nilai ‘Taro ada taro gau’, dimana perkataan harus sesuai dengan perbuatan. Women support women jangan hanya menjadi gaung secara tekstual tetapi tidak pada pengaktualan nilai tersebut.
Suku bukan menjadi perkara mengkotak-kotakan pemikiran Pemikiran seorang perempuan harus maju dan tidak terbelakang Menyadari dan menanggapi hal baru merupakan keharusan karena kita perempuan, kita harus bersatu menuju indonesia maju.
Bangkit Perempuan Bugis
Bangkit Perempuan Indonesia
Red