Pontianak,beritaborneo.id – Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mendorong anak muda terlibat dalam kegiatan politik dan demokrasi. Hal tersebut diungkapkannya usai menghadiri FGD Pokja Rumah Demokrasi Sabtu (25/9).
“Diskusi-diskusi publik yang dilakukan anak muda harus semakin di perbanyak. Hal tersebut dalam upaya mengedukasi masyarakat terkait situasi politik,” ucap Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
“Termasuk rencana membangun demokrasi yang sehat, diantaranya kita bisa membuat pemilih 2024 bisa lebih efektif, seperti yang disampaikan Ketum Demokrat AHY muda adalah kekuatan,” tambahnya.
Dirinya berharap Pokja Rumah Demokrasi bisa terus konsisten melakukan diskusi publik baik secara offline maupun online. Selian itu diharapkan juga akan ada pokja-pokja rumah demokrasi lainnya.
“Keberhasilan Pokja Rumah Demokrasi bukan diukur menjadi lembaga satu-satunya. Tetapi mendorong munculnya lembaga serupa di kalangan anak muda sehingga semakin luas anak muda yang terlibat langsung dalam dunia politik,” tutupnya.
Kemudian Herzaky mengajak anak muda untuk bisa semaksimal mungkin terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang positif. Hal tersebut untuk memenuhi ruang publik dengan narasi edukatif dan positif serta konstruktif dalam politik.
Menurutnya kaum muda harus bisa menunjukkan keterlibatannya dalam politik bisa memberikan warna dan semangat baru.
“Keterlibatan anak muda dalam dunia politik bisa memberikan ide baru yang membuat iklim politik lebih kondusif,” katanya.
Dirinya meminta anak muda untuk tidak terlibat pada kegiatan-kegiatan yang tidak positif. Diantaranya malah menyebarkan berita-berita hoaks atau negatif. Pasalnya saat ini ruang publik sudah di kotori oleh buzzer dan robot.
“Hanya demi tranding topic lalu kemudian melancarkan fitnah atau hoaks,” jelasnya.
Herzaky mengungkapkan hal tersebut harus dibendung dan dilawan tidak hanya dari jemari. Akan tetapi juga media sosial dan ruang publik harus dipenuhi dengan narasi-narasi yang positif, edukatif dan konstruktif.
“Seperti halnya yang dilakukan oleh Pokja Rumah Demokrasi,” tutupnya.