Cerita Pemudi Ketapang Penulis Buku ‘Untuk Kamu Yang lelah’, Amna Wahdina

Ketapang, Beritaborneo.id Penulis adalah seorang mahasiswi semester akhir di STAI Al˗Haudl, Kalimantan Barat. Penulis memiliki kegemaran didalam membaca buku bergambar sejak duduk di bangku SD, tepatnya SDN 04 Benua Kayong apalagi dengan adanya fasilitas berupa perpustakaan penulis kala itu semakin mudah untuk membaca buku˗buku yang di sertai gambar di perpustakaan.

Ketika SMP, tepatnya MTS At˗Taqwa penulis mulai menulis˗nulis pantun dan puisi yang ditemukan pada buku cetak ataupun LKS semua itu ditulis dan digabungkan pada satu buku tulis.

Kemudian menulis menjadi hobinya yang sesungguhnya ketika duduk di bangku SMK, tepatnya SMK Al˗Fadhilah disertai dukungan para santriwati dan Mbak Amiroh adik dari Ummi Istami Habbah yang merupakan istri dari Syaikhul Amir Muhammad Abdul Quddus, Pimpinan PonPes Darul Fadhilah. Disana penulis berhasil menulis sebuah cerita, sayangnya buku novel mini itu hilang.

Buku ini adalah buku penulis yang pertama berhasil diterbitkan. Saat ini penulis sedang melanjutkan untuk membuat karya˗karya lainnya.

Perpustakaan daerah yang ada di daerah penulis juga membuat penulis sangat terbantu didalam menyelesaikan tulisan ini, sebab buku yang ada di sana sangat banyak dan beragam apalagi petugas perpustakaan yang baik dan ramah, tidak pernah memarahi penulis walaupun penulis seringkali terlambat beberapa hari dalam mengembalikan buku yang penulis pinjam.

Didalam menerbitkan karya pertama ini tentunya penulis menemukan beberapa kendala, jatuh dan bangun didalam menulis karya tersebut menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga. Salah satu dari kendala yang dihadapi penulis adalah rasa malas yang seringkali menggerogoti, penulis merasa bahwa hal tersebut adalah kendala yang memang kerapkali dihadapi oleh beberapa penulis lainnya. Semangat menulis yang naik turun dan hilangnya ide menjadi tantangan besar bagi penulis untuk menyelesaikan karya tersebut.

Tujuan penulis, menulis karya ini adalah penulis ingin menyampaikan kepada siapa saja yang membaca karya penulis bahwa kehidupan memang kadangkala melelahkan tapi penulis berharap siapapun anda dan dimana pun anda jangan pernah menyerah didalam menjalani kehidupan.

Motivasi, Selain keinginan besar untuk membanggakan keluarga, Ada sebuah kalimat yang menjadi motivasi penulis untuk menulis yakni ” Menulislah. Selama kau tidak menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah’. (Pramoedya Ananta Toer)”.

Sederhana memang tapi maknanya begitu indah, maka siapapun anda dimana pun anda berada jangan pernah menyerah untuk berkarya.