SAMBAS, BERITABORNEO.ID -Ratusan Mahasiswa Kabupaten Sambas menggelar Aksi unjuk Rasa Tolak Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang resmi diumumkan pada sabtu (3/9). Halaman gedung Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Sambas, Selasa (6/9/2022).
Massa dari Aliansi Mahasiswa Kabupaten Sambas yang melakukan Aksi unjuk rasa Tolak Kenaikan harga BBM, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Mahasiswa dari Institut agama Islam( IAIS) Sambas dan POLTESA ( Politeknik Negri Sambas dengan tuntutan pemerintah untuk mencabut kembali kebijakan kenaikan BBM bersubsidi, pemerintah segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran, menindak tegas dan memberantas mafia BBM dari hulu ke hilir.
H. Abu Bakar, Kepala DPRD Sambas, mengatakan sesuai permintaan mahasiswa untuk bekerjasama mengawal dan memberantas mafia MIGAS agar seluruh masyarakat indonesia makmur dan dapat merasakan hasil bumi Indonesia.
“Banyak antrian kendaraan sehingga menjadi lucu, kita warga negara yang kaya tetapi sulit merasakan dan menikmati hasil bumi kita, dan mafia yang ada menjadi kaya dan kita menjadi sensara, makanya tadi mahasiswa meminta mari kita bersama mengawal baik hukum, memerintah, dan mahasiswa, kita berantas mafia minyak dam gas ini agar masyarakat makmur dan merasakan hasil bumi indonesia.” ucapnya
Wakil Ketua DPRD, Ferdinan Syolihin mengatakan tuntutan Mahasiswa akan di sampaikan langsung ke DPRD Provinsi dan disaksikan langsung oleh perwakilan Mahasiswa.
“Kami berterimakasih sudah diingatkan, kami percaya tuntutan yang adik adik sampaikan tidak akan berjalan tanpa ada kerjasama mahasiswa, artinya kalau tuntutan ini akan di bawa ke DPRD provinsi kami akan membawa perwakilan mahasiswa untuk menyaksikannya langsung, dan kami sebagai wakil rakyat sangat berterimakasih untuk masukan dan saran sangat diperlukan untuk memajukan sambas.” ujarnya
Uray Ariyanda, Ketua Pengurus Cabang PMII Kabupaten Sambas mengatakan aksi ini untuk menyuarakan suara rakyat, dan kebijakan yang diambil pemerintah akan merugikan masyarakat.
“Kami turun aksi untuk menyuarakan suara rakyat indonesia setelah pemerintah menetapkan Harga BBM tentu akan berimbas ke bahan pangan biaya tranportasi umum, kebijakan yang diambil pemerintah bukan mensejahterakan rakyat malahan akan menyengsarakan dan merugikan rakyat, dari sini kita melihat bahwa pemerintah lebih pro terhadap kaum elit, padahal kita baru pulih dari wabah yang melanda dunia, lalu dihantam dengan kebijakan yang merugikan masyarakat banyak”
“Kami Aliansi Mahasiswa Kabupaten Sambas akan berkomitmen apabila tuntutan ini tidak ditindak lanjuti hanya satu pilihannya adalah lawan dan akan melakukan aksi tanpa waktu yang ditentukan dan tanpa batasan aksi” kata Wahyudi Wibowo Sari, koordinator Lapangan aksi, dihalaman DPRD. (sh)