Sambas, Beritaborneo.id – Dampaknya ada klaim dari Rektor IAIS secara langsung menyebut secara utuh sebagai Prof. Dr. Aslan. M.Pd.I, dengan narasi selanjutnya. “yang saat ini sdg proses di kementerian”. Bahkan respon lainnya menganggap bahwa jabatan Lektor Kepala dianggap sebagai Profesor Muda, teledornya beranggapan sebagai perdana profesor muda Sambas.
Kemudian di lansir dari media Perkumpulan Gerakan Pemuda Perbatasan, sekaligus diafirmasi melalui wawancaranya tim beritaborneo.id kepada Ali Akhbar A.R.L yang sekaligus sebagai pelopor pendiri gerakan tersebut, “Hal ini seolah jabatan akademik menjadi permainan, sebab pejabat kampus tersebut langsung mengeluarkan istilah-istilah yang semestinya tidak pantas untuk disampaikan pada tempatnya.” Rabu (2/6/21)
“Memang secara perkumpulan, kami belum dinyatakan legal secara pendirian, tetapi secara substantif kami benar-benar mempunyai inisiatif untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat. Pada konteks ini, jika hal yang diterangkan di atas ialah benar, maka kami sangat menyayangkan bahwa seorang yang mendapatkan jabatan akademik sebagai Lektor Kepala ternyata tidak mencerminkan sebagai akademisi atau intelektual, justru terlihat seperti “calok/makelar,” ujarnya.
Ia juga berharap pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mempertimbangkan kegelisahan kami jika hal yang kami yang lakukan ialah benar. Sebab kami hanya membahas ini sebagai bentuk cintanya kami terhadap ilmu pengetahuan dan cintanya kami terhadap bangsa dan negara. Tidak terlepas juga, cintanya kami terhadap intelektualitas.
“Saya harap juga pihak terkait dapat membuka diri untuk dapat membalas tulisan kecil ini agar nilainya secara akademik ialah apple to apple. Begitu juga kita siap menerima untuk berdialog secara akademik terkait hal ini, tentu hal ini juga agar posisinya sama, yaitu apple to apple. Dari situ, kami bisa menilai pihak terkait seorang akademis atau sebaliknya,” jelasnya.