Gunung Sampah: Tumpukan Sampah Harus Menjadi Perhatian Bersama

Gambar/ Khoiril Aziz (Mahasiswa STAI Al-Haud Ketapang).

Pontianak, Beritaborneo.id – Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Mengajak untuk menjaga kebersihan lingkungan, jl. M Sohor, Selasa, 29 Maret 2022.

Penggunaan sampah yang semakin hari semakin banyak di gunakan menjadi konsekuensi logis dari perkembangan kota. Peningkatan penggunaan plastik akan berdampak pada peningkatan timbunan sampah plastik di Indonesia.

“Indonesia menjadi nomor 2 penyumbang sampah plastik dunia. Setiap tahunnya Indonesia menyumbang sekitar 1,29 juta metric ton sampah” (Wicaksono dan Arijanto, 2017).

Berdasarkan yang kami kutip dari Indonesia.go.id Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui bahwa pada 2020 total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 juta ton. Artinya, ada sekitar 185.753 ton sampah setiap harinya dihasilkan oleh 270 juta penduduk. Atau setiap penduduk memproduksi sekitar 0,68 kilogram sampah per hari.

Kemudian, dari dataindonesia.id Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton pada 2021. Jumlah itu menurun 33,33% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 32,82 juta ton.

Selain menjadi penyebab pencemaran lingkungan, sampah juga menjadi penyebab terjadi bencana banjir. Dengan curah hujan yang tinggi dan lama, tumpukan sampah yang berada di parit atau selokan menjadi penyebab utama banjir. Jika tidak di kelola maka akan menjadi bencana.

Dibalik kegunaan plastik yang mudah namun dampak yang di hasilkan sampah plastik sangat berpengaruh buruk. Perlunya kesadaran dari setiap masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya supaya tidak terjadi penyumbatan dan pencemaran lingkungan.

Sampah yang di buang sembarangan bisa menyebabkan penumbuhan bakteri dan berbagai macam virus, contohnya: Salmonellosis, shigellosis, infeksi kulit, stafilokokus dan tetanus.

Plastik sangat sulit untuk terurai, tidak semua masyarakat sadar akan hal ini. Plastik yang di buang di sungai atau di laut akan membawa dampak buruk bagi ekosistem, terdapat ribuan hewan yang mati atau terluka akibat menelan sampah plastik yang di buang sembarangan. Masalah sampah plastik bukan hanya menjadi tanggung jawab satu atau dua orang saja melainkan semua masyarakat, pemerintah maupun seorang pengusaha atau bisnis.
Sebagai pemegang kewenangan pemerintah seharusnya harus lebih tegas dalam membahas penggunaan plastik.

Berbagai upaya yang dilakukan dalam mengurangi sampah plastik telah di lakukan, mulai dari membawa botol minuman daur ulang, pengurangan penggunaan plastik, dan membawa kantong pembelanjaan.

Sampah Plastik juga bisa di buat menjadi berbagai macam kerajinan yang di daur ulang. Selain dapat menghemat pengeluaran biaya dengan metode ini juga bisa mengurangi penumpukan sampah plastik.

(Azi)