Kubu Raya,Berita Borneo.id – Keluarga Besar Bugis Kalimantan Barat Idi’ Fada Idi’ (IFI) Gelar Tudang Mandre Sipulung yang Ke-4. Selasa(6/4/2021)
Tudang Mandre Sipulung adalah suatu tradisi adat istiadat masyarakat Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan yang dimana dalam kegiatan tersebut adalah sebuah prosesi musyawarah untuk menyelesaikan sebuah persoalan dengan melalui budaya mufakat.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh panitia di Desa Sungai Berembang, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, tepatnya dihalaman rumah Sekretaris IFI saudari Nur Azizah. SE.
Kegiatan ini mengamgkat tema “Membersihkan Hati dengan Silaturahmi dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan Melalui Tudang Mandre Sipulung.”
Selain itu, sekretaris panitia Nur Azizah. SE mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya Bugis Makassar di Kalimantan Barat “Kegiatan ini kita laksanakan dalam rangka untuk mensyiarkan kearifan budaya Bugis yang ada di Kal-Bar, terkhusus untuk masyarakat Bugis yang rindu akan budayanya dan juga pendidikan budaya bagi generasi muda agar tak lupa dengan budayanya”paparnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat diantaranya ialah H. Alifuddin. SE. MM (Anggota DPR RI), Lendeng Syahrani. SH. MH (Anggota DPRD Kab. Kuburaya), H. Burhanuddin Ahad (Ketua Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Kalimantan Barat), dan terlihat juga beberapa Raja-raja yang turut hadir pada acara tersebut diantaranya Raja Amantubillah Mempawah, Raja Kubu, dan Raja Tayan, Selain itu juga ada beberapa ketua ormas keetnisan yang hadir.
Selanjutnya Nur Azizah.SE selaku panitia menekankan kegiatan ini juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat “kami laksanakan kegiatan ini dengan selalu memperhatikan protokol kesehatan, bagaimanapun juga persoalan Covid-19 adalah tanggung jawab kita bersama, jadi kita siapkan Handsanitizer, pencuci tangan dan masker bagi para tamu undangan,” Uangkapnya.
Ketua BPW KKSS Kal-Bar H. Burhanuddin Ahad mengapresiasi kegiatan ini dan berharap IFI selalu menjadi garda terdepan dalam mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai budaya bugis makassar “Kegiatan ini patut kita apresiasi dikemas dengan baik dan matang, dan menerapkan protokol kesehatan, sebagai warga bugis kita harus mempertahankan dan melestarikan budaya leluhur kita dan hari ini IFI Menjadi garda terdepan dalam merealisasikan hal itu,” tutupnya.
***