Indonesia – Azerbaijan Tanda Tangani MOU Kerja Sama Energi

Internasional, Beritaborneo.id – Indonesia dan Azerbaijan telah menandatangani MoU Kerja Sama Energi pada tanggal 30 April 2021. Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan secara virtual oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Arifin Tasrif dan Menteri Energi Republik Azerbaijan, Parviz Shahbazov.

Inisiatif pembentukan MOU Kerjasama Energi kedua negara telah dimulai sejak Juni 2015, dengan kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia ke Azerbaijan.

Sejak saat itu, diskusi dan negosiasi telah berjalan diantara pejabat terkait kedua belah pihak.

Kerja sama energi telah menjadi bidang kerja sama yang strategis dan penting antara Indonesia dan Azerbaijan.

Terdapat lebih dari lima puluh (50) WNI yang saat ini bekerja di bidang energi Azerbaijan, ikut serta dalam pembangunan dan pengembangan sumber daya migas melalui berbagai perusahaan dunia yang beroperasi di Baku.

Warga negara Indonesia ini tidak hanya berkontribusi dengan keahliannya yang langka tetapi juga berkontribusi dalam menawarkan ide cemerlang dalam pengembangan migas yang dapat membawa sektor energi Azerbaijan lebih kompetitif di pasar dunia.

Menteri ESDM Indonesia, Arifin Tasrif, menyatakan, melalui MOU ini kerja sama bidang energi antara Indonesia dan Azerbaijan akan berkembang dan dapat ditingkatkan ke level yang lebih tinggi, serta saling menguntungkan untuk kedua negara.

Situasi pandemi yang melanda dunia saat ini, yang dibarengi dengan perlambatan ekonomi, menjadi tantangan nyata, yang memaksa negara-negara untuk menyingkirkan hambatan-hambatan di sektor energi dengan rencana-rencana dan strategi yang inovatif dan Out Of The Box, salah satunya dengan melaksanakan transisi energi.

Selain mengandalkan penggunaan bahan bakar konvesional untuk mengamankan rantai distribusi, Indonesia saat ini juga berkomitmen untuk melaksanakan transisi energi.

Pada kesempatan yang sama, Shahbazov menyampaikan bahwa Indonesia dan Azerbaijan tercatat memiliki hubungan perdagangan migas yang berpotensi untuk dikembangkan.

Shahbazov juga menyampaikan bahwa saat ini Azerbaijan memiliki target untuk meningkatkan komposisi energi baru dan terbarukan dalam energi mix mereka, dengan target kapasitas instalasi listrik sebesar 1500 MW atau sebesar 30%.

Target ini dicanangkan untuk menarik lebih banyak investor ke Azerbaijan, khususnya rencana transformasi kawasan Azerbaijan yang baru dibebaskan menjadi “zona energi hijau” membuat besar peluang untuk pengembangan kerja sama energi.

MOU yang ditandatangani akan memanfaatkan sepenuhnya keunggulan dari kedua belah pihak dan menjadi dasar untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral di bidang minyak dan gas serta sumber energi terbarukan kedua negara.

MOU ini menandai tonggak sejarah untuk lebih mempererat hubungan kedua negara, yang akan berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat kedua belah pihak.

Selain itu, KBRI BAKU, Hildi Hamid mengutarakan, akan terus mendukung pengembangan kerja sama ini untuk keuntungan bersama kedua negara, dengan memperhatikan pentingnya kerja sama jangka panjang, peran sentral sektor swasta, dan perlunya keseimbangan antara biaya ekonomi dan keamanan energi.

Kedua pemerintah juga akan mendorong diskusi di antara sektor swasta mengenai kemungkinan pengembangan tersebut. Dalam framework dari MOU tersebut, kerjasama energi kedua negara tidak hanya G-to-G tapi juga B-to-B. Karena itu, kerjasama tidak berhenti dengan penandatanganan MOU tetapi akan mendorong lebih jauh ke arah implementasi.

 

 

***