Kubu Raya, Beritaborneo.id – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Kubu Raya Sukses Buka Seminar Kupas Tuntas Resolusi Jihad “Refleksi Hari Santri Nasional” Dan Hari Sumpah Pemuda di Kafe Saung Misem Jl. Trans Kalimantan Parit Masegi Sungai Ambawang. Sabtu, (30/10/2021).
Ketua PC IPNU Kubu Raya, Ulil Abshor Menegaskan Dalam Sambutannya Bahwa Momentum Hari Santri dan Sumpah Semuda kali ini oleh IPNU Kubu Raya sebagai penyelanggara akan bersama-sama mengupas tuntas resolusi jihad refleksi hari santri nasional yang lazim di gaungkan setiap tanggal 22 Oktober se- Nusantara dan hari sumpah pemuda yang ke 93 tahun.
“Meski tetap dalam keadaan masa pandemi Kami tetap eksis menggelar momen seperti ini denga tetap prokes,” tuturnya.
Ulil berharap kegiatan ini setidaknya tersampaikan apa yang menjadi kegelisahan kaum santri millenial dalam lebih detail mengetahui sejarah resolusi jihad. Karena selaku agen of change maka para kaum pelajar,pemuda, dan mahasiswa harus tau perjuangan ulama dan berbagai elemen santri yang akan dipapar nantinya sama kedua narasumber”. Urainya
Selanjutnya, Ketua Pimpinan Wilayah IPNU Kalbar, Rahmat menyampaikan bahwa kita harus Ikut serta khususnya pemuda untuk sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa ini. Jika duhulu para pejuang syuhada berkorban, dengan mengorbankan harta, pikiran bahkan nyawanya. Namun tuk saat ini dalam waktu dan yang kita korbankan untuk sumbangsih negara ini adalah waktu dan pikiran kita untuk tetap mempertahankan dan empat pilar kebangsaan yang ada di indonesia ini.
“Kita tidak perlu mengorbankan nyawa dan segala macamnya lagi, Karena sudah cukup era terdahulu bagi santri-santri yang berjuang dan pemuda yang jihad fisabillah. Dan untuk kita-kita sekarang ini yakni hanya dengan cukup menjaga dan memberikan ide pemikiran untuk indonesia. Agar tetap semakin jaya dan aman, damai, sejahtera, “Ungkapnya mantan Ketua IPNU Pontianak.
Dikesempatan yang sama, Majelis Alumni (MA) IPNU Kubu Raya, Abdul Aziz dalam kesempatan sambutannya, berharap IPNU mampu mengcover kegiatan yang terus meningkatkan kecakapan potensi diri sebagai organisatoris yang berproses, mampu terus mengorganisir kegiatan yang bermanfaat. Dan jangan pernah takut gagal membuat suatu acara. Buatlah kegiatan yang meskipun sederhana namun didalamnya Mengutip Pepatah Bung Karno Founding Father Negara Indonesia. Kumpulkan sepuluh pemuda maka akan kugoncangkan dunia. Nah, hari ini pemuda, santri dan pelajar lebih sepuluh orang akankah mampu mengguncang dunia, Jika kerjaannya hanya sebagai kaum rebahan dan bangun suka kesiangan. Sesuai ranah basisnya sebagai usia pelajar,selayaknya teruslah belajar, Belajar berorganisasi yang baik yang terorganisasir.
Sering seringlah melakukam sharing, jangan pernah ragu untuk minta pendapat kepada senior dan demisioner yang pernah menjadi ketua dan pengurus.harapnya.
Agar IPNU lebih maju dan organisasi tetap terus berjalan, maka terus sebagai pemuda terus bergerak. “Karena ditangan kalianlah pemuda hari ini pemimpin masa depan “Syubbanul Yaum Rijalul Ghod,” pesannya.
“Jangan sampai ada kepengurusan disuatu organisasi sekedarnya. Namun tak ada kegiatan yang dijalankannya dengan semaksimal mungkin untuk berkiprah di masa mudanya dalam segmen pelajar nahdliyin.”
Acara dibuka secara resmi oleh Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, yang diwakilkan kepada Sekretaris, Ustadz Edi Suhairul.S.Pdi sekaligus menutup sambutan.
Kegiatan berjalan dengan khidmat, antusias dihadiri Kedua Pemateri yakni Kiai Sahir Mannani Katib Syuriah PCNU Kubu Raya, Sahabat Syamhudi Pengamat Santri Delegasi Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Sekretaris PCNU Kubu Raya, Ust. Edi Suhairul,S.Pdi, Ketua Majelis Alumni IPNU Kubu Raya, Ust. Abdul Aziz.S.Pdi, Ainur Hamidi,S.Pdi, Ketua Forum Santri Nasional Kalbar, Ketua PW IPNU Kalbar Rekan Rahmat,SE serta OKP Daerah IPNU Kubu Raya, IPNU Kota Pontianak, PMII Kubu Raya, PMII Stitdar, PMII UNU Kalbar,BEM UNU Kalbar,BEM Stitdar,HMI Stitdar Kubu Raya, Himma Kubu Raya, ILP Kubu Raya,Pemuda Muhammadiyah Kubu Raya,FKMD Kalbar serta Remaja Masjid Miftahul Jannah Ambawang.