Beritaborneo.id – Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan suci untuk umat Islam. Seluruh Umat muslim di seluruh dunia menyambut gembira kedatangan bulan suci ini, tidak Terkecuali umat muslim di Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia. Berbagai kegiatan dilakukan demi menyambut bulan suci ini.
Pada umumnya orang-orang lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk beristirahat Selama bulan Ramadhan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perubahan pola makan Dan waktu luang yang lebih banyak dibandingkan bulan-bulan biasa. Pola makan orang- Orang Indonesia yang biasanya tiga kali sehari berubah menjadi dua kali sehari, yaitu Pada waktu sahur dan buka puasa. Jam makan siang yang biasanya digunakan untuk Makan siang pun dapat digunakan untuk beristirahat atau tidur siang. Pola makan yang berubah ini kemungkinan menyebabkan perubahan pola konsumsi konsumen pada Makanan.
Selain fenomena yang terkait dengan aspek tradisi dan budaya, fenomena lain Yang juga muncul pada bulan Ramadhan adalah pada aspek sosial ekonomi. Berkaitan Dengan pola konsumsi masyarakat saat Ramadhan dapat dilihat melalui fenomena Munculnya pasar kaget atau pasar dadakan. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pasar kaget adalah pasar sesaat yang terjadi ketika terdapat sebuah keramaian Atau perayaan.
Pasar non-permanen ini hanya buka pada masa Ramadhan, dengan jam Operasional pada sore hari menjelang berbuka. Hampir di jalanan utama setiap daerah di Indonesia berubah fungsi menjadi pasar Kaget. Lokasi yang kerap kali dijadikan pasar bisa berada di pinggir jalan raya, di depan Pasar permanen, di lapangan, di depan kawasan perkantoran, di depan masjid, atau di Gang di dalam lingkungan perumahan. Pasar kaget seakan sudah menjadi tradisi wajib di Bulan puasa. Yang menarik dari pasar kaget ini adalah harganya yang relatif terjangkau.
Seperti yang telah di sampai kan oleh Buaya Yahya dalam Cenel YouTubenya Al-Bahjah Bulan suci Ramadhan memiliki keistimewaan yang sangat dan mulia di antaranya
Bulan ini disebut juga dengan bulan Syahrun mubarak. Hal ini adalah berdasarkan pada dalil hadist Nabi Rasulullah SAW yang artinya :”Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). Dan juga bahwa setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya. Dan di dalam bulan penuh kemuliaan dan keberkahan ini maka tidak hanya keberkahan di dalam menuai pahala, namun banyak keberkahan lainnya. Puasa ditinjau dari aspek ekonomi, maka Ramadhan memberi keberkahan ekonomi bagi para pedagang dan lainnya. Bagi fakir miskin, Ramadhan membawa keberkahan tersendiri. Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan dan untuk berinfaq dan bersedekah di bulan Ramadhan kepada mereka. Bahkan diwajibkan membayar zakat fitrah untuk mereka.
Kemuliaan bulan Ramadhan salah satunya adalah dengan hadirnya malam penuh kemuliaan dan keberkahan di salah satu malam pada malam-malam terakhir dan ganjil di bulan Ramadhan yaitu malam Lailatul qadar. Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan adalah saat diturunkannyaAlQur’anul Karim. Allah Ta’ala berfirman yang artinya :”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”(QS.AlQadr:1-3).
Kiai karismatik Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha menjelaskan mengenai malam Lailatul Qadar. Menurut Gus Baha, Lailatul Qadar itu adalah bonus yang diberikan Allah SWT bagi umat Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah riwayat, kata Gus Baha, diceritakan asal mula malam lailatul qadar. Saat itu Nabi Muhammad SAW sedang bercerita mengenai umur para nabi terdahulu. Umur Nabi Nuh 950 tahun, lalu umur Nabi Ibrahim sekian ratus tahun dan seterusnya. Lalu Nabi Muhammad resah. Ini karena umur umatnya pendek-pendek. Allah SWT kata Gus Baha merespons keresahan Nabi Muhammad SAW dengan memberikan bonus Lailatul qadar.Allah memberi Lailatul Qadar yang nilainya sama dengan 1000 bulan. Jika dikalkulasi 1000 bulan itu setara dengan 83 tahun 4 bulan.
“Artinya berdasarkan riwayat ini berarti otomatis umatnya Nabi Muhammad SAW yang waktu ramadhan itu bener, bener itu maksudnya yang salatnya menghadap ke barat seperti orang Indonesia umumnya, dan tidak maksiat itu menurut saya mendapatkan Lailatul Qadar,”
Bulan Pengampunan Dosa Maghfirah
Allah Ta’ala menyediakan Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar. Nabi saw bersabda yang artinya: ”Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR. Muslim). Melalui berbagai aktifitas ibadah di bulan Ramadhan Allah Swt menghapuskan dosa kita. Di antaranya adalah puasa Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi Saw yang artinya : “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.(HR.Bukhari dan Muslim).
Begitu pula dengan melakukan shalat malam (tarawih, witir dan tahajud) pada bulan Ramadhan dapat menghapus dosa yang telah lalu, sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya : “Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan qiyam Ramadhan (shalat malam) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(HR.BukharidanMuslim).
Pintu Surga Dibuka Pintu Neraka Ditutup
Keberkahan kemuliaan di dalam bulan Ramadhan adalah bahwa pintu-pintu surga terbuka dan pintupintu neraka tertutup serta syaithan-syaithan diikat. Dengan demikian, Allah Ta’ala telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada bulan Ramadhan.
Kemuliaan bulan suci Ramadhan menurut pandangan ustadz Abdus Shomad L.c MA diantara yaitu bulan yang paling banyak di sebutkan di dalam Al Qur’an dengan kemuliaannya, di sebut juga sebagai bulan penuh berkah , mengapa bisa demikian Karna di dalam bulan Ramadhan itu terdapat banyak berbagai macam keberkahan dan semua amal ibadah yang di lakukan pada bulan itu di lipat gandakan dengan demikian bulan Ramadhan harus di gunakan dengan sebaik-baiknya.
Manusia yang beriman di wajib kan berpuasa dikala bulan Ramadhan ini telah tiba dari timbulnya fajar yaitu pada waktu azan subuh hingga sore hari terbenamnya matahari di kala berpuasa kita tidak hanya menahan dari makan dan minum namun kita juga harus mempuasakan segala anggota tubuh dari segala kejelekan dan kemungkaran. Mata harus di jaga dari melihat maksiat ,Mulut harus di jaga dari mencaci dan mengunjing orang lain, tangan harus di jaga dari mengambil yang bukan hak kita, dan pikiran harus di jaga dari berpikir kejekan.
Penulis : Mad Dehri