Malang, Beritaborneo.id – Penerapan Pembelajaran Khat Naskhi (Metode Belajar Menulis Bahasa Arab) Dan Pengembangan Metode Tahfidz Di Pondok Pesantren Hidayatul Muttaqin, RT. 16, Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Pada akhir tahun Bulan Desember 2021 kemarin, saya mendapatkan kewajiban dari kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk bisa mengabdi kepada masyarakat, bentuk pengabdian ini dinamakan dengan ‘’Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah’’ atau (KKM-DR), KKM-DR ini merupakan tugas yang di wajibkan kepada mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang sudah menempuh 100 SKS, dimana mahasiswa wajib mengabdikan dirinya kepada masyarakat selama 1 Bulan sebagai salah satu bentuk syarat mahasiswa bisa lulus dalam menjalankan perkuliahan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Pada pengabdian ke masyarakat ini, mahasiswa dituntut mampu berinteraksi dengan masyarakat dan mampu menerapkan ilmunya kepada masyarakat melalui program kerja yang dibuat oleh mahasiswa sesuai dengan kemampuan masing-masing mahasiswa. KKM-DR pada tahun ini masih menggunakan protokol kesehatan, dikarenakan virus COVID-19 masih belum hilang dari Indonesia, maka mahasiswa yang menjalankan pengabdian di masyarakat, wajib mematuhi protokol Kesehatan sesuai dengan arahan dari pemerintah.
Pada KKM-DR tahun ini, kampus mengusung tema ‘’Moderasi Beragama Dan Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat’’ dengan tujuan mahasiswa dapat menjalankan pengabdiannya di masyarakat dengan menerapkan model keagamaan yang moderat yaitu tidak fanatik pada salah satu golongan atau kelompok agama, namun bisa berada pada model keagamaan yang washatiyah (pertengahan) dengan mengedepankan toleransi dan kultur budaya yang ada pada masyarakat, dan juga dengan tema ini, kampus bertujuan mahasiswa mampu membantu masyarakat dalam meningakatkan dan mengembangkan perekonomian masyarakat, dikarenakan COVID-19 yang melanda masyarakat dan berdampak pada ekonomi masyarakat yang terus menurun, sehingga masyarakat banyak memiliki permasalahan dalam kebutuhan ekonominya, maka dari itu, melalui KKM-DR ini, mahasiswa dapat membantu masyarakat dalam meningakatkan dan mengembangkan ekonomi masyarakat.
Dalam menjalankan KKM-DR ini, saya memilih tempat di desa blayu, kecamatan wajak, kabupaten malang. sebelum saya memulai KKM-DR ini, saya terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah desa setempat untuk bisa mengizinkan saya menjalankan pengabdian di desa blayu, dan Alhamdulillah saya diizinkan oleh pemerintah desa setempat untuk bisa menjalankan pengabdian KKM-DR di desa blayu, kecamatan wajak kabupaten malang. setelah melakukan perizinan, saya mengadakan pembukaan KKM-DR dengan bertempat di Pondok Pesantren Hidayatul Muttaqin, dalam pembukaan KKM-DR ini, saya mendapat sambutan yang sangat baik oleh masyarakat desa blayu, khususnya oleh keluarga besar pondok pesantren diayatul muttaqin, pada pembukaan KKM-DR tersebut, saya berjumpa dengan santri-santri pondok pesantren hidayatul muttaqin yang sangat baik dan menyapa saya dengan sangat senang, tentunya itu semua membuat saya merasa bahagia sekali dan menjadikan pembukaan KKM-DR ini sangat berkesan dan menjadi awal yang sangat baik bagi saya dalam menjalankan pengabdian di desa blayu, kecamatan wajak, kabuapaten malang.
Pada KKM-DR ini, program kerja saya berfokus pada para santri di pondok pesantren hidayatul muttaqin desa blayu dengan menerapkan program kerja yaitu ‘’PENERAPAN PEMBELAJARAN KHAT NASKHI (METODE BELAJAR MENULIS BAHASA ARAB) DAN PENGEMBANGAN METODE TAHFIDZ DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUTTAQIN’’ Pada program kerja ini, saya ingin mengaplikasikan ilmu yang saya miliki kepada para santri dengan bekerja sama dengan para ustadz yang ada dipondok pesantren hidayatul muttaqin.
Program kerja yang saya buat ini tentunya berdasarkan dengan kebutuhan dan keadaan para santri, kebetulan di pondok pesantren hidayatul muttaqin desa blayu tersebut ada program madrasah diniyah yang diterapkan oleh para ustadz ke pada para santrinya, tentunya dalam menjalankan madrasah diniyah tersebut, para santri tidak bisa lepas dari menulis dengan menggunakan Bahasa Arab, dikarenakan pelajaran-pelajaran madarasah diniyah kebanyakan menggunakan Bahasa arab, maka dari itu, dengan ilmu yang saya miliki, saya mencoba menerapkan pembelajaran khat naskhi (metode menulis Bahasa arab) kepada para santri dengan tujuan agar tulisan-tulisan Bahasa arabnya para santri dapat menjadi lebih baik dan bagus.
Dan juga dipondok pesantren hidayatul muttaqin terdapat program tahfidz, pada program tahfidz ini saya mencoba ingin mengembangkan program tersebut dengan menerapkan metode tahfidz menggunakan batas target setoran, dengan tujuan para santri bisa lebih cepat hafal dan dapat menjaga hafalannya yang sudah disetorkan kepada para ustadz dan ustadzahnya.
Dibawah ini saya akan menjelaskan program kerja ‘’PENERAPAN PEMBELAJARAN KHAT NASKHI (METODE BELAJAR MENULIS BAHASA ARAB) DAN PENGEMBANGAN METODE TAHFIDZ’’ yang saya terapkan kepada para santri dipondok pesantren hidayatul muttaqin.
1. Program kerja ‘’PENERAPAN PEMBELAJARAN KHAT NASKHI (METODE BELAJAR MENULIS BAHASA ARAB)
Pada program kerja yang pertama ini, saya menggunakan buku panduan dasar-dasar khat naskhi yang saya terapkan kepada para santri dipondok pesantren hidayatul muttaqin dalam belajar menulis bahasa arab. dalam kaidah kaligrafi terdapat banyak jenis khat, yaitu, khat naskhi, Khat Sulus, Khat Farisi, Khat Riq’ah, Khat Diwani, Khat Diwani Jaly dan Khat Khufi. Dalam jenis jenis khat di atas, ada namanya Khat Naskhi, khat ini biasanya di pelajari lebih dahulu sebelum belajar jenis khat yang lain. Karena memang sangat cocok dijadikan sebagai dasar (standart) dalam mempelajari menulis bahasa arab dengan baik dan benar.
Maka dari itu saya mencoba untuk menerapkan metode belajar menulis Bahasa arab menggunakan khat naskhi.
dalam proses pembelajaran, para santri saya sediakan buku pedoman dasar-dasar belajar khat naskhi agar lebih mudah dalam proses pembelajaran. pada pembelajaran ini, saya terlebih dahulu memberikan contoh bagaimana cara menulis Bahasa arab menggunakan khat naskhi, mulai dari memegang pensil, bentuk ujung pensil, cara menggerakkan pensil, dan juga saya berikan contoh bentuk atau model huruf-huruf hijaiyah sesuai dengan kaidah khat naskhi.
Awalnya para santri agak kesulitan dalam pembelaran ini, tapi dengan semangat dan sangat giatnya para santri, lama kelamaan mulai terbiasa dan sedikit demi sedikit mulai bisa dalam menulis Bahasa arab menggunakan khat naskhi ini. waktu proses pembelajaran ini yaitu sesudah para santri shalat berjamaah maghrib sampai adzan isyak.
Saya sangat senang sekali, karena para santri dalam proses belajar khat naskhi ini mereka semua sangat semangat sehingga sayapun juga bersemangat dalam membimbing mereka. Karena bekal semangat dan giatnya para santri para santri dalam belajar, Alhamdulillah, dengan pembelajaran khat naskhi ini, tulisan-tulisan Bahasa arab mereka sedikit demi sedikit mulai terlihat bagus.
2. Program kerja ‘’PENGEMBANGAN METODE TAHFIDZ (MENGGUNAKAN BATAS TARGET SETORAN)’’
Program kerja ini saya bekerjasama dengan para ustadz yang ada dipondok pesantren hidayatul muttaqin dengan berfokus kepada bagaimana para santri lebih menjaga terhadap hafalannya. Dalam menjalankan program tahfidz ini, saya menerapkan metode batas target hafalan dengan menggunakan jam. Jadi para santri ketika menghafal al-qur’an diharuskan menyediakan jam, baik itu jam tangan atau jam dinding, tujuannya agar supaya dalam menghafal bisa lebih fokus dengan target hafalan yang disesuaikan dengan jam tersebut.
Contoh, dalam jangka waktu setengah jam atau sat jam, santri harus bisa hafal satu halaman al-qur’an atau dua halaman al-qur’an, maka dengan cara ini santri bisa lebih fokus dan mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan hafalannya sesuai dengan batas jam yang telah ditentukan oleh ustadz atau ustadzahnya.
Dalam menjalankan program ini, waktunya menyesuaikan dengan jadwal yang sudah ada, yaitu setelah ashar sampai jam lima sore, dan setelah subuh sampai jam enam pagi. Alhamdulillah, dengan program ini, para santri bisa menerima dan bisa menjalankan program ini dengan semangat, sehingga saya lihat para santri jadi lebih mudah dalam menghafal Al-qur’an.
Di samping saya menjalankan program kerja dipondok pesantren hidayatul muttaqin tersebut, saya juga mengikuti beberapa kegiatan masyarakat didesa blayu, mulai dari kegiatan keagamaan, seperti acara shalawatan, khatmil qur’an, tahlilan dan juga saya mengikuti kegiatan sosial masyarakat. Saya sangat senang sekali dapat menjalankan KKM-DR di desa blayu ini, karena masyarakatnya yang ramah dan baik, sehingga saya dapat dengan menyesuaikan lingkungan dan beriteraksi dengan masyarakat dengan nyaman.
Pada akhir kegiatan KKM-DR ini, saya mengadakan acara perpisahan dengan masyarakat desa blayu yang bertempat di pondok pesantren hidayatul muttaqin. suka dan duka menghiasi berjalannya acara perpisahan KKM-DR tersebut, pengasuh pondok pesantren hidayatul muttaqin menyampaikan sambutan dalam acara perpisahan tersebut, tidak lepas juga para santri menyampaikan kesan dan pesannya kepada saya selama saya menjalankan KKM-DR bersama mereka. rasanya sangat sedih sekali, dengan waktu kurang lebih satu bulan ini, rasanya tidak terasa sudah harus berpisah dengan mereka. tapi pada intinya, mudah-mudahhan semua yang telah masyarakat desa blayu berikan kepada saya, baik itu berupa ilmu dan pengalaman, mudah-mudahan Alloh subhanahu wa ta’ala membalas semua kebaikan kalian, dan juga mudah-mudahan, dengan sedikit pengabdian saya kepada masyarakat desa blayu dan kepada para santri pondok pesantren hidayatul muttaqin, melalui KKM-DR yang diselenggarakan oleh kampus UIN maulana malik Ibrahim malang, dapat bermanfaat bagi kalian semua.
Itulah sedikit cerita dari saya dalam menjalankan KKM-DR di desa blayu, kecamatan wajak, kabupaten malang. Banyak sekali ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan selama menjalankan KKM-DR dalam waktu kurang lebih satu bulan ini, tentunya itu semua sangat bermanfaat sekali untuk saya kedepannya. Sekali saya berterimakasih kepada masyarakat desa blayu karena sudah menerima dan menemani saya dalam menjalankan pengabdian ini.
Aizem (19210170)
PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM
FAKULTAS SYARI’AHU