Pontianak, Beritaborneo.id – Rumah diskusi Kalimantan Barat menggelar kegiatan nonton bareng dan diskusi film sa pu hutan di cafe kingdom, (15/12/2021).
Lebih lanjut, Rumah diskusi kalbar menggelar kegiatan nobar dan diskusi film yang berjudul sa pu hutan episode ketiga, dari seri film “Demi 1%”.
Acara nobar ini dibuka untuk umum terkhususnya masyarakat di provinsi Kalimantan barat, nobar ini diselenggarakan untuk mengajak para masyarakat agar peka dan memiliki persepsi yang sama untuk mengalahkan monster oligarki, serta melindungi bumi dari kerusakan lingkungan dan menghindari konflik kekerasan
Diharapkan dengan kegiatan yang diselenggarakan yaitu Nobar dan diskusi film sa pu Hutan kita semua terkhususnya masyarakat kalimantan barat dapat peka terhadap isu isu lingkungan yang saat ini sedang marak salah satunya di papua bahkan, di Kalimantan Barat yang sangat merugikan bagi masyarakat yang menggantung kan hidupnya di hutan dan masyarakat yang merasakan dampak dari rusaknya hutan dan timbulnya bencana.
Ketua Umum Rumah Diskusi Kalbar Mahrus Agustian , berharap masyarakat lebih kritis dan membantu mengalahkan monster oligarki.
“Dari kegiatan ini saya berharap masyarakat agar bisa memiliki nalar yang kritis dan bisa membantu untuk mengalahkan monster oligarki ini,” paparnya.
Setelah diadakannya nobar film sa pu hutan selesai, dilanjutkan dengan acara diskusi bersama yang dimana Rumah Diskusi Kalbar mendatangkan pemantik diskusi yaitu Hatta Budi Kurniawan penggiat kreatif siber daya media, dan Sri Harianti Koordinator divisi antikorupsi gemawan dan advokasi oleh sandra belinda pengurus rumah diskusi pontianak.
“Kita harus menimbulkan rasa kepedulian terhadap hutan kita karena tidak hanya satu orang untuk menghadapinya kita harus menghadapinya harus bersama-sama karena ekspansi kelapa sawit,pembukaan hutan dan hilangnya hutan itu juga terjadi di Kalimantan barat yang dekat dengan kita,” tutur Sri harianti
Ia juga menuturkan bahwa lebih dari satu juta hektar Kalimantan kehilangan hutan dengan moratorium yang ada namun itu belum cukup karena moratorium itu sekarang sudah tidak ada lagi. Mungkin, saja kedepannya ada lagi izin-izin baru terkait dengan pembukaan lahan kebun sawit.
“Maka hal ini sangat penting kita juga terlibat mengawasi pengkolan hutan di Kalimantan Barat sehingga kita dapat memastikan hutan yang masih ada tetap di lindungi,” tegas Sri
“Membuat Film adalah salah satu cara kita untuk mengangkat isu yang ada di lingkungan terdekat kita, dengan di diadakannya nonton film ini dapat membuka pemikiran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan nya agar masyarakat luas sadar dan peduli terhadap lingkungan yang tampa sadar sudah lama di digerogoti oleh mesin-mesin yang berdampak kepada masyarakat itu sendiri,” ujar Hatta Budi Kurniawan