SINTANG, RS – Sebanyak 350 warga dari tiga desa, yakni Desa Kunyai, Sungai Ukoi, dan Manter di Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, aktif berpartisipasi dalam Program Padat Karya tahun 2023 di UPBU Kelas II Tebelian Sintang. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu pagi, 18 November 2023, di Gerbang Masuk Bandara Kelas II Tebelian Sintang.
Assisten II Setda Sintang, Florensius Kaha, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, dan perwakilan Direktur Angkutan Udara Kemenhub RI, Kapten Yufridon Gandoz Situmeang, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Kepala Kantor UPBU Tebelian, Patah Atabri, menjelaskan bahwa ini adalah kali kelima kegiatan Padat Karya dilaksanakan di Bandara Tebelian, bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program Padat Karya.
Partisipasi dalam kegiatan ini melibatkan warga dari Desa Kunyai, Manter, dan Sungai Ukoi, di Kecamatan Sungai Tebelian, serta masyarakat Sintang secara umum. “Kegiatan Padat Karya ini melibatkan sekitar 350 orang, fokus pada pembersihan fasilitas isi darat seluas 9,5 hektar, dan perbaikan jalan di sekitar bandara kelas II Tebelian Sintang,” terang Patah.
Dana untuk kegiatan ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan khusus untuk UPBU Kelas II Tebelian Sintang tahun 2023. “Pelaksanaannya menggunakan anggaran APBN diva kantor UPBU kelas II Tebelian Sintang tahun 2023,” tambahnya.
Yufridon Gandoz Situmeang, mewakili Direktur Angkatan Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub RI, menyatakan bahwa Program Padat Karya tahun 2023 merupakan komitmen pemerintah untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Kegiatan ini memanfaatkan alokasi anggaran pemeliharaan dan perawatan prasarana bandara dengan melibatkan masyarakat lokal.
“Hari ini, kita melakukan kegiatan pemeliharaan di sisi barat Bandara Tebelian,” ujar Gandoz. Dia menambahkan bahwa kegiatan Padat Karya ini diimplementasikan melalui skema bantuan langsung, memberdayakan masyarakat lokal tanpa memerlukan keterampilan khusus.
“Kegiatan pendukung program Padat Karya ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan keterampilan masyarakat lokal, guna mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat yang dikenal dengan kemiskinan ekstrem,” tambah Gandoz.
Dengan melibatkan masyarakat dalam program ini, diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung pada prasarana bandara, tetapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi dan keterampilan masyarakat setempat.
(red)