Pontianak, Beritaborneo.id – Kelompok Kerja (Pokja) Rumah Demokrasi sukses dalam melaksanakan agenda Focus Grup Discussion (FGD) dengan tema Menumbuhkan Semangat Nasionalisme Kebangsaan Dalam Berdemokrasi. Kegiatan ini dilaksanakan di Ballroom Hotel Golden Tulip Pontianak, Sabtu (01/05/2021).
Dalam kegiatan tersebut turut hadir pula Anggota DPD/MPR RI Maria Goreti sebagai Keynote Speaker. Serta dihadiri pula tiga orang narasumber yakni Wakil Ketua DPRD Kalbar Syarif Amin Muhammad, Kepala Kesbangpol Kalbar Hermanus, dan Pengamat Mafindo Pontianak Syf. Ema Rahmaniah.
Zainudin Kismit selaku Ketua Umum Pokja Rumah Demokrasi menyampaikan dalam sambutannya bahwa tujuan dari kegiatan ini salah satunya karena ingin ada integrasi antara nasionalisme dan demokrasi menjadi semangat dalam mewujudkan cita-cita kebangsaan, yaitu adanya keadilan sosial dan masyarakat adil makmur.
“Nasionalisme itu terdapat dua klasifikasi pertama civic nasionalism dan yang kedua etnhic nasionalism dari klasifikasi itu di bangsa ini telah ada keduanya tinggal bagaimana memaksimalkan itu menjadi tindakan nasionalisme melalui bagian dari pilar-pilar demokrasi yaitu kerakyatan, permusyawaratan dan keterwakilan, karena jika berdemokrasi tanpa nasionalisme maka itu akan rentan penyalahgunaan salah satunya itu korupsi maka dri itu penting adanya mengubah semangat nasioanlisme menjadi tindakan untuk bangsa yang maju, modern, adil, dan makmur,” jelasnya.
Anggota DPD/MPR RI Maria Goreti sebagai keynote speaker dalam FGD tersebut mengatakan generasi muda, terutama usia 18 sampai dengan 30 tahun bukan lagi sebagai calon pemimpin masa depan, tetapi pemimpin saat ini bagi kaum dan komunitasnya.
“Hirup nafas semangat panggilan bangsa, kuatkan tekat untuk berbuat untuk bangsa, tingkatkan kapasitas diri, intelektualitas dan karakter beretika moral. Kembangkan potensi, bakat dan talenta, serta berkiprahlah dengan pilihan kegiatan agar berguna bagi orang lain,” terangnya.
“Jika tidak bisa sumbangkan materi, sumbangkan tenaga, dukungan moriil, dan waktu. Belajar terus jangan berhenti, aktiflah dalam kegiatan berkolaborasi sesama anak bangsa tanpa sikap diskriminasi. Baca tulisan-tulisan penting tokoh-tokoh bangsa, jadikan idola bagi diri sendiri. Berani kemukakan pendapat, berani hargai pendapat org lain. Percaya diri dan tingkat rasa tanggung jawab. Begitu cara kita isi kemerdekaan,” tutupnya.
***