Pontianak, Beritaborneo.id – Belakangan ini beredar kabar tentang rencana kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Provinsi Kalimantan Barat. Kedatangan orang nomor 1 di Republik Indonesia itu, dalam rangka meninjau langsung lokasi bencana banjir yang sudah beberapa pekan menenggelamkan Kabupaten Sintang, dan beberapa Kabupaten lainnya di Kalimantan Barat, Rabu 17 November 2021.
Rencana kedatangan Presiden Jokowi ini pun sontak menimbulkan pro dan kontra dari beberapa elemen masyarakat. Dan tidak terkecuali dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKP) Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kalimantan Barat, Darsono, memberikan tanggapan perihal kedatangan orang nomor satu di Republik ini.
Dalam pernyataan tertulisnya, Kabid PTKP HMI Kalimantan Barat. mengatakan menolak kedatang presiden jokowi ke Kalimantan Barat.
“Kami Badko HMI Kalimantan Barat menolak kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kalimantan Barat,” tegasnya.
Menurut Darsono, kehadiran Presiden Jokowi ke Kalimantan Barat terkesan hanya untuk pencitraan dan tidak memiliki implikasi perubahan yang signifikan terhadap daerah yang terdampak bencana.
“Kita tegaskan kepada bapak Presiden, jangan datang kalau hanya untuk pencitraan, karena kami menganggap kalau datang hanya meninjau dan tidak ada langkah kongkrit untuk apa kesini, kan sama saja pencitraan namanya,” tutur Darsono.
Selanjutnya Darsono juga menilai kedatangan Presiden Jokowi nantinya terkesan hanya menghamburkan uang negara, dan tidak relevan karena sebelum kedatangannya ke Kalimantan Barat sudah didahului oleh Menteri Sosial dan kepala BNPB, dan direncanakan akan hadir Menteri PUPR.
“Kunjungan Presiden Ke Kalimantan Barat ini sebenarnya sudah tidak relevan dan hanya menghamburkan uang negara karena kita tahu sebelumnya sudah datang Menteri Sosial Ibu Risma dan Kamis ini juga datang Menteri PUPR, lalu mau ngapain lagi Presiden kesini toh perpanjangan tangannya sudah datang,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Darsono juga menegaskan, apabila presiden ingin mengetahui situasi terkini yang terjadi di Kalimantan Barat bisa di sampaikan langsung oleh kedua Menteri tersebut yang sebelumnya sudah datang ke Kalimantan Barat.
Namun demikian, dia juga menyayangkan lambatnya respon Pemerintah Pusat perihal penanganan banjir yang terjadi, padahal kata dia sudah datang dua Mentri yang notabenenya adalah pembantu Presiden ke Kalimantan Barat.
“Sudah dua menteri datang ke Kalimantan Barat mau ngapain lagi Presiden kesini, kalau cuman mau liat situasi terkini kan bisa di sampaikan oleh kedua Menteri yang sebelumnya hadir, jadi presiden tidak perlu capek-capek kesini, ngabisin anggaran saja,” katanya.
“Dan seharusnya sudah ada langkah kongrit dari Pemerintah Pusat perihal banjir ini, sudah dua Mentri loh kesini, masih gitu-gitu aja banjirnya dan belum ada juga kebijakan yang benar-benar dirasakan, jadi justru timbul pertanyaan itu menteri ngapain aja ke lokasi banjir,” sambung Darsono.
Selain mengkritik kedatangan Presiden Joko Widodo, Darsono selaku Kabid PTKP BADKO HMI Kalimantan Barat mengaku akan melakukan upaya-upaya penolakan terhadap kedatangan orang nomor satu di Republik ini.
Diantaranya dia akan menggalang kekuatan massa untuk melaksanakan aksi penolakan kedatangan Presiden.
“Kita BADKO HMI Kal-Bar akan menggalang massa besar-besaran untuk melaksanakan aksi penolakan kedatangan Presiden ke Kalimantan Barat, ini upaya yang akan kita laksanakan supaya Presiden tidak datang kesini,” tutupnya. (*)