Puasa Berkarakter Unggul

Sumber: Wasit.id

Beritaborneo.id – Bulan ramadhan adalah bulan suci yang paling di nantikan oleh setiap umat muslim di seluruh belahan dunia sebab Bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan bagi setiap hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan, dikarenakan bulan ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat dan di dalam bulan ini pula bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan serta bulan yang penuh ampunan, maka tidak hanya keberkahan di dalam menuai pahala, namun banyak keberkahan lainnya yang senantiasa Allah lipat gandakan.

Nah Salah satu ibadah wajib yang ada pada bulan ramadhan adalah ibadah puasa. Tertulis jelas didalam firman allah QS. Albaqarah:138 yang artinya “Wahai jiwa-jiwa yang (mengaku) beriman, diperintahkan kepada kalian berpuasa, seperti yang telah diperintahkan kepada jiwa-jiwa sebelum kalian, mudah-mudahan kalian menjadi jiwa-jiwa yang bertakwa” selain itu disebutkan pula pada dalil hadist Rasulullah SAW yang artinyaSungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).

Dintara sekian bulan yang kita lewati dalam setahun, bahwasannya ada 12 bulan dan diantara bulan bulan itu ada beberapa bulan yang paling diistimewakan yaitu bulan ramadhan disebutkan didalam QS. Albaqarah:185 yang artinya “Bulan ramadhan adalah bulan yang didalamnya diturunkan al quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang batil. Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa) maka (wajib menggantinya) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan allah atas petunjukknya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Sudah terlihat jelas, dari banyaknya dalil yang ada tentang wajib nya puasa ramadhan dan keberkahan rahmat yang berlimpah sangat sayang apabila untuk di lewatkan. Maka jangan sampai, kita sebagai umat muslim jadi orang yang merugi di bulan suci ramadhan ini banyak lahan amal yang bisa di lakukan selain dengan berpuasa karna sudah jelas di sebutkan didalam firman nya, Allah akan senantiasa melipat gandakan pahala hamba hamba nya yang sholeh dan berbuat baik.

Tapi yang perlu diperhatikan sebaiknya jangan hanya berfokus pada pahala yang Allah janjikan akan dilipat gandakan, tapi fokuslah beribadah tanpa memikirkan banyaknya hitungan pahala ataupun dosa urusan banyak nya pahala dari amal yang dikerjakan biarlah menjadi urusan Allah, karna Allah Maha pengasih dan penyayang dan Allah pula yang maha adil. Seperti tadi yang disebutkan jangan sampai puasa serta segala amalam yang kamu kerjakan di bulan ramadhan menjadi sia sia dan percuma, jangan sampai berpuasa hanya mendapatkan lapar dan haus nya saja tapi berpuasalah karena Allah lillahi taala.

Banyak ulama serta pemuka agama baik ustadz ataupun mudabbir yang memberikan tausiyah ataupun taujih tentang meruginya orang yang berpuasa ataupun tentang kenikmatan dan keunggulan dibulan puasa. Jika minim nya ustadz ataupun pemuka agama disekitar kita jangan khawatir sebab sudah banyak jejaring internet media sosial yang bisa kita tuju untuk mendapatkan pengetahuan agama yang sedikit lebih luas. Sudah tidak susah dizaman sekarang untuk belajar agama dari internet guna meng upgrade diri kita ke satu tahap menjadi lebih baik jadi kan diri kita diri yang lebih unggul dari sebelumnya tetapi lebih disarankan jika ingin lebih mendalami agama maka carilah guru langsung sebab sekarang semakin mendekati akhir zaman yang dimana  semakin banyaknya  ustadz gadungan yang bukan mengajarkan malah menyesatkan umat manusia maka pintar pintar lah dalam mencari konten ceramah di youtube ataupun media sosial lainnya jangan sampai niat baik malah menjadi suatu kesyirikan terutama kaum awam.

Dalam ceramah ustadz Abdul Somad dijelaskan bahwa orang yang berpuasa pada bulan ramadhan memiliki 2 kebahagiaan. Pertama, berbahagia ketika dia berbuka level yang paling rendah yaitu nafsu, nafsu dapat makan dan minum. Orang yang sedang berbuka maka pada saat itu dia sedang berada pada kondisi yang paling lemah, lemah fisik lemah badan pada saat dia merasa paling lemah maka disitulah dia paling dekat kepada allah dan sebenarnya itulah kebahagiaan yang paling hakiki yang didapatkan oleh orang berpuasa. Kedua, berbahagia ketika dia berjumpa dengan Alah SWT, barang siapa yang ingin berjumpa pada Allah maka beramal Sholehlah dan jangan lah engkau berbuat syrik, jangan mempersekutukan Allah dengan apapun, Allah menyiapkan tempat terindah bagi hambanya yang taat dan takwa pada ajaran nya. Mendapatkan sesuatu yang sebelumnya tak dapat dilihat dengan mata tak dapat didengar dengan telinga dan tak dapat difikirkan dengan akal pikiran manusia.

Dibalik dari banyaknya kenikmatan serta kebahagiaaan dunia yang Allah janjikan pada hakikatnya Allah akan menyediakan untuk hamba-hamba nya yang sholeh. Kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terdetik dalam hati manusia tentang kenikmata yang semacam itu disana lah manusia akan menemukan kehidupan yang hakiki yang tidak akan pernah berubah untuk selama lamanya yang mana kenikmatan itu adalah puncak hadiah tertinggi, puncak dari segala balasan amal sholeh yang telah dilakukan didunia yaitu jannah nya Allah SWT.

Bulan ini disebut dengan Ramadhan, karena dibulan ini kata para ulama berpeluang Allah membakar hangus menghabiskan, menghapuskan semua dosa-dosa yang pernah dikerjakan hamba tanpa kecuali pemaknaan ini yang disampaikan oleh para ulama bukan sekedar kalimat-kalimat biasa tapi diambil berdasarkan keterangan Rasulullah SAW. Kutipan itu disebutkan oleh ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya di youtube yang berjudul “keistimewaan bulan ramadhan”. Terdapat banyak penjelasan lain dari ceramah-ceramah ulama  di Indonesia ini, tidak hanya ustadz Abdul Somad ataupun ustadz Adi Hidayat tetapi masih banyak lagi yang apabila kita benar-benar memahami makna ceramah nya maka insyaallah kita akan menjadi jiwa jiwa yang unggul dalam bulan ramadhan tahun ini.

Membahas tentang keunggulan karakter seseorang hamba dalam berpuasa, bahwasannya untuk menjadi unggul itu tidak sulit karena hakikat seorang muslim sejati memiliki karakter kepribadian yang baik. Nah dari situ pula dapat terlihat karakter seorang muslim yang baik, tentunya berasal dari jiwa muslim dengan kepribadian unggul. Dia yang memiliki hati kuat, tangguh, serta berakhlak mulia akan senantiasa memberikan yang terbaik untuk menjalankan kehidupannya dan menjalankan perintah sang kholik maka dari situ pula seorang hamba bisa menuju satu langkah lebih maju menjadi manusia unggul pilihan Allah dengan senantiasa bertakwa dan ber-akhlakul karimah.

Dan dibulan ramadhan ini ada satu keistimewaan lagi ada satu malam yang sangat penting, yang mana Satu malamnya lebih baik dari seribu bulan yaitu malam Lailatul Qadar. Apa yang turun dalam bulan ramadhan, malaikat malaikat ramadhan dan malaikat khusus malam Lailatul Qadar, penjelasan mengenai keistimewaan malam ini dapat ditemukan pada QS. Al-Qadr: 97. Yang mana Para malaikat dan Jibril turun pada malam tersebut jika kita membaca hadist maka Nabi Muhammad SAW bersabda: “siapa yang memberi makan dengan harta halal maka para malaikat akan mendoakannya setiap malam ramadhan dan malaikat akan mendoakannya dimalam Lailatul Qadar  dan dengan sanad shohih juga nabi Muhammad SAW bersabda: “Maka Jibril akan menjabat tangannya pada malam lailatul qadar”.

Jika kita bisa bertemu dan mendapatkan malam Lailatul Qadar ini maka insyaallah kita senantiasa menjadi insan unggul yang dirindukan syurga nya Allah Swt. Dari banyak nya bacaan baik dari buku maupun jurnal jurnal islam banyak pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam lailatul qadar itu pada 10 malam terakhir bulan ramadhan, hal ini berdasarkan hadist dari Aisyah RA yang mengatakan: “rasulullah shallallahu alaihi wasallam beritikaf di sepuluh malam terakhir bulan ramadhan dan beliau bersabda, yang artinya: “Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada 10 malam terakhir bulan ramadhan” “ (HR. Bukhari 4/225 dan Muslim/1169).

 

Oleh: Klarissa Dita Aprillia

Mahasiswa Manajemen Dakwah 2B IAIN Pontianak