Silaturahmi dengan Asosiasi Petani Sawit dan Ikatan Supir, Berikut Penjelasan Bupati Sambas

SAMBAS, BERITABORNEO.ID -Bupati Sambas Satono Pimpin Pertemuan dengan Asosiasi Petani Sawit dan Ikatan Supir Kabupaten Sambas di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kantor Bupati Sambas, Senin (29/8).

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Sekda kabupaten Sambas, Ferry Madagaskar,  Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit, Gusnadi, Ketua Ikatan Supir JJS Tekarang, Pardi, dan Ketua Ikatan Supir Kabupaten Sambas, Fahrizal

Bupati Satono mengatakan latar belakang silaturahmi ini menjadi atensi Pemerintah, agar proses pembangunan berjalan sesuai regulasi dan melaksanakan pembangunan poin terpenting adalah keselamatan.

“Latarbelakang silaturahmi ini dilakukan sebenarnya tidak ada masalah.
Satu saja yang menjadi atensi Pemerintah Kabupaten Sambas. Bagaimana proses pembangunan semua lini berjalan sesuai regulasi,Saya kepingin proses pembangunan jalan yang sedang berlangsung, sesuai dengan harapan. Bagus kualitasnya, dan tidak ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Para sahabat dan kawan-kawan saya yang berprofesi sebagai driver truk membawa buah sawit juga harus mengedepankan keselamatan dirinya pribadi dan masyarakat,” katanya.

Bupati Satono berharap dengan silaturahmi hari ini membuahkan hasil dan solusi yang solutif. Agar truk pengangkut sawit mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku, tidak overload, tidak konvoi, dan tidak melaju saat masuk area kota. Dan untuk masalah pendapatan supir, kita minta ada solusi terbaik, sehingga pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha bisa berkolaborasi dengan satu tujuan.

“Untuk apa? Demi keselamatan semua komponen masyarakat. Kalau jam 6 atau jam 7 pagi, jalanan di kota Sambas ini banyak anak-anak berangkat sekolah. Ibu-ibu banyak berangkat ke pasar, para pegawai banyak berangkat ke kantor. Itu yang kita kedepankan,Termasuk sopir itu sendiri, juga harus kita jaga keselamatannya. Kalau sempat tumbang dan sebagainya, dengan kapasitas melebihi tonase, itu sangat membahayakan keselamatan lalu, Bagaimana memberikan atensi lebih kepada sahabat kita yang berprofesi sebagai driver pengangkut buah sawit. Harganya tidak rendah. Nanti kita minta ada solusi terbaik, sehingga pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha bisa berkolaborasi dengan satu tujuan,” pungkasnya.(sh)